Segala puji untuk Tuhan sekalian alam, Allah s.w.t., atas segala nikmat yang telah diberikan berupa nikmat untuk menjadi Indonesia dan menjadi Nahdliyin. Shalawat dan salam tetap terlimpahkan kepada Syaid al Anbiya’ Muhammad s.a.w., Nabi pencerah bagi peradaban dan keadaban manusia di muka bumi.
Di awal, saya mengawali dengan mengucapkan rasa syukur menjadi Indonesia dan Nahdliyin, ucapan tersebut bukan tanpa argumentasi atau alasan yang shahih, sebagai pribadi, sebagai muslim dan sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU), antara Indonesia dan NU adalah sebuah komparasi, pertalian kata, penggabungan nafas atau apapun namanya yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lain. Indonesia memiliki NU, NU adalah salah satu pemegang saham tipe A (terbesar) bagi Indonesia titik.
Maka, tidak ada alasan secuil apapun bagi warga NU untuk tidak mencintai negeri ini, dan jangan pernah bagi Indonesia (penguasa/pemerintahnya) untuk tidak mengakui NU sebagai katalis terhadap segala dinamika yang berkembang di Indonesia.
Dalam konteks kekinian, ketika ideologi transnasional melalui berbagai organisasi berlabel “teroris” (Al Qaeda, ISIS, Front al Nusra, Jamaah Islamiyah dll) mulai menggerogoti kewibaan NKRI, NU tetap terdepan dalam mengawal, menjaga, membentengi dan bila perlu menjadi martir untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gerakan Pemuda (GP) Ansor sebagai anak kandung NU mempunyai peran strategis sebagai penyokong gerak langkah NU. Ketika NU dengan faham Ahlussunnah wal Jamaah ala Nahdliyah nya mulai diserang dengan tujuan akhir meruntuhkan NKRI, maka tidak ada kata yang pantas untuk dilakukan bahwa GP Ansor akan selalu terdepan dalam membela Kyai, Alim, Ulama-Ulama NU dan NU secara kelembagaan, karena bagi GP Ansor titah dan fatwa para Kyai untuk menjaga NU dan NKRI adalah harga mati.
Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Gemuh melihat bahwa genderang perang yang ditabuh kelompok ideologi transnasional tersebut tidak hanya perang secara fisik seperti di Timur Tengah, tetapi juga perang media melalui media massa, media sosial, internet dan lainnya. Untuk itulah Blog ini dibuat sebagai bentuk ikhtiar untuk “berperang” dengan kelompok-kelompok anti NU dan anti NKRI lewat media.
Akhirnya, dengan kerendahan hati kemi memohon dukungan dan doa restu untuk mengembangkan media ini demi kemaslahatan umat, agama, bangsa dan negara, walaupun para taraf awal ini masih sangat sederhana. Wallahu alam bi shawab.
Ketua PAC GP Ansor Kec. Gemuh
Masa Khidmah 2014-2107
Sukron Adin, S.Pd.I., M.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar